fix bar
fix bar
fix bar
fix bar
fix bar
fix bar

Detail Berita

image
02
Jul

ALOKASI DANA JALAN PAPUA MENINGKAT

  • Admin

Departemen Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga meningkatkan alokasi dana untuk penanganan jalan di Papua dan Papua Barat pada tahun anggaran 2010. Ditjen Bina Marga menganggarkan dana Rp 1,159 triliun dan Rp 560, 2 miliar masing-masing untuk Papua dan Papua Barat.
 
“Ini menunjukkan keberpihakan Pemerintah untuk membangun infrastruktur jalan di Papua,” ucap Direktur Bina Program Ditjen Bina Marga Taufik Widjojono kepada para wartawan di Jakarta, Rabu (15/10).
 
Taufik mengatakan, alokasi dana untuk kedua provinsi tersebut pada tahun depan mengalami peningkatan lebih dari 50 persen dibanding  alokasi pada 2009. Pada tahun ini, Departemen PU menyalurkan anggaran untuk penanganan jalan sebesar Rp 672,8 miliar untuk Papua dan Rp 382,8 miliar untuk Papua Barat.
 
Kebijakan peningkatan alokasi dana jalan untuk wilayah timur Indonesia, menurut Taufik karena Pemerintah selama periode 2005-2009 telah berhasil menangani jalan-jalan lintas di pulau-pulau utama seperti lintas Timur Sumatera, Pantai Utara Jawa, lintas Selatan Kalimantan, lintas Barat Sulawesi termasuk 11 ruas di Papua.
 
“Selama lima tahun kemarin, kita mengalokasikan dana sangat besar antara lain untuk pembangunan jembatan Suramadu, alhamdulliah saat ini proyek tersebut sudah selesai, sehingga ketersediaan dana Ditjen Bina Marga untuk tahun-tahun selanjutnya bisa digunakan untuk wilayah lain termasuk Papua,” ujar Taufik.
 
Selama periode 2005-2009, Pemerintah melalui Departemen PU telah berhasil membangun  11 ruas jalan baru di Pulau Papua. Taufik menjelaskan, kebijakan Ditjen Bina Marga dalam pembangunan jalan di Papua yaitu menghubungkan kawasan-kawasan produksi atau memiliki potensi berkembang menuju pelabuhan atau bandara.
 
“Hal tersebut dilakukan dalam rangka prioritasasi program yang disesuaikan dengan ketersediaan dana yang dimiliki Pemerintah,” terang Taufik.
 
11 ruas jalan yang telah dibangun Pemerintah yakni Sorong-Makbon-Mega (88 Km), Sorong-Klamono-Ayamaru-Kebar-Manokwari (536 Km), Manokwari-Bintuni (253 Km), Fakfak-Hurimber-Bomberay (161 Km), Nabire-Wagete-Enarotali (262 Km), Timika-Mapurujaya-Pomako (42 Km), Serui-Menawi-Saubeba (49 Km), Jayapura-Wamena-Mulia (733 Km), Jayapura-Sarmi (364 Km), Jayapura-Hamadi-Holtekamp-Bts. Papua Nugini (53 Km0, Merauke-Woropko (557 Km).
 
Berdasarkan data Ditjen Bina Marga, dalam kurun 2005-2009, Departemen PU telah mengalokasikan dana lebih dari Rp 2,343 triliun untuk Papua dan Rp 1,219 triliun untuk Papua Barat untuk penanganan jalan di kedua provinsi tersebut. Kedepannya Pemerintah akan terus meningkatkan kondisi ruas-ruas jalan tersebut.
 
Kebutuhan Dana Penanganan Jalan Rp 135 Triliun
Dalam kesempatan tersebut, Taufik juga mengungkapkan, kebutuhan dana penanganan jalan untuk periode 2010-2014 sebesar Rp 135 triliun. Dana tersebut akan dipergunakan antara lain untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan-jalan nasional yang bersifat strategis sehingga bisa memberikan pertumbuhan ekonomi.
 
“Bila dirata-rata maka kebutuhan anggaran jalan per tahunnya sebesar Rp 35 triliun,” terang Taufik.
 
Taufik mengatakan, jalan nasional strategis dapat membuka akses ke pelabuhan, pusat kota, pariwisata, pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan mampu membuka isolasi kawasan perbatasan.
 
Jalan-jalan nasional yang masuk dala kategori tersebut antara lain yaitu lintas Tengah dan lintas Barat Sumatera, lintas Tengah dan Selatan Jawa, lintas Selatan Kalimantan dan lintas Barat Sulawesi.
 
“Ruas-ruas tersebut mendapat perhatian besar dari Pemerintah karena wilayah yang dilaluinya mampu memberikan pertumbuhan ekonomi yang besar,” sebut Taufik.   (rnd)
 
Pusat Komunikasi Publik
151109