JALAN TRANS PAPUA DIHARAPKAN TERSAMBUNG TAHUN 2014
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional X, Ober Gulton mengharapkan embrio Jalan Trans Papua tersambung dan selesai pada 2014. Jalan Trans Papua tersebut mulai dari Manokwari – Nabire – Enarotali – Jayapura – Merauke.
Menurut Ober Gulton, Jalan Trans Papua sudah waktunya tersambung. Kabupaten-kabupaten yang daerahnya akan dilalui jalan trans Papua sudah melakukan pembangunan sendiri yang merupakan embrio dari penambahan jalan nasional.
”Saat ini kita sudah mengadakan Memory of Understanding (MoU) bersama Kabupaten dan Provinsi. Mo U tersebut dilakukan untuk menentukan skala-skala prioritas di ruas-ruas tersebut. Selain itu, pemerintah daerah mengharapkan adanya dukungan dari pemerintah pusat dengan mengusulkan ruas–ruas tadi menjadi ruas jalan nasional,” ujar Ober Gulton beberapa waktu lalu di Sorong.
Lingkup Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional X meliputi provinsi Papua dan Papua Barat yang menangani jalan nasional sepanjang 3.075 km. Kondisi jalan saat ini 50% dalam kondisi rusak dan sisanya dalam keadaan mantap. Dalam upaya menyelesaikan 50 % (± 1.500 km) jalan yang rusak, mulai Tahun Anggaran 2010, balai telah melaksanakan perbaikan dan peningkatan jalan nasional di 11 ruas jalan. Yakni, 7 ruas jalan di provinsi Papua dan 4 ruas jalan di Papua Barat.
Pada Agustus 2010, kemajuan fisik sudah mencapai 70%. Diharapkan akhir Oktober, pekerjaan sudah mencapai 100%. Untuk itu, seluruh jajaran Satker dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional X turun ke lapangan dalam upaya percepatan dan usaha peningkatan mutu.
Lebih lanjut Ober Gulton menjelaskan, untuk membuka kluster-kluster pengembangan yang sudah tertuang dalam Inpres nomor 5 tahun 2007 perlu perhatian untuk provinsi Papua dan Papua Barat, khususnya insfrastruktur jalan.
”Untuk menyelesaikan 11 ruas jalan itu, kita perlu memberikan perhatian khusus. Kemudian, daerah-daerah harus sesuai dengan pengembangan wilayah baik untuk pengembangan kabupaten di lokasi-lokasi jalan nasional maupun pusat-pusat pengembangan. Seperti pertambangan minyak, tembaga dan pengembangan wilayah, khususnya perkebunan,” jelas Ober.
Dikarenakan pembangunan jalan dirasakan mendesak untuk dilakukan, Pemprov Papua Barat telah mengusulkan penambahan 2 ruas jalan dari 4 ruas yang sudah ada. Yaitu ruas jalan Kaimana-Manokwari dan Bintuni-Sorong. Kedua daerah tersebut adalah daerah pertambangan LNG/Gas dan Minyak. Pembangunan kedua ruas jalan tersebut dapat mempercepat untuk bidang perekonomian dan percepatan investasi bagi Provinsi Papua Barat.
Untuk kawasan Provinsi Papua, sudah dicanangkan pembangunan jalan dari Iyuguru-Abema. Yaitu, dari Pantai Selatan menuju ke Gunung dengan panjang sekitar 170 km. Rencana jalan tersebut merupakan prioritas Pemerintah Daerah. Dengan dibangunnya jalan tersebut, dapat menurunkan harga sembilan bahan pokok dan bahan lainnya di kawasanPegunungan Tengah. Mengingat, saat ini, harga semen di Pegunungan Tengah (Kabupaten Puncak Jaya) dari Rp 1,2 Juta/zak turun menjadi sekitar Rp. 100.000,- sampai Rp.200.000,- /zak.
Sementara itu, daerah-daerah yang selama ini menjadi outlet peti kemas di Pelabuhan Jayapura sudah tidak memungkinkan lagi. Melalui Kementerian Perhubungan dibangun pelabuhan peti kemas di Depapre. Untuk itu juga diharapkan dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum membangun jalan akses sepanjang 30 km dari Jayapura-Depapre.
Keinginan lain adalah menghubungkan antara Utara dengan Selatan dari Nabire menuju Timika. Di daerah tersebut yakni daerah Enarotali terdapat potensi pengembangan PLTA dalam skala besar. Dengan adanya pengembangan wilayah dan pertambangan diharapkan tambahan 4 ruas jalan. Saat ini sudah ada 7 ruas jalan. Ke depan, dengan 11 ruas maka perpanjangan jalan nasional dalam lima tahun ke depan antara Provinsi Papua dan Papua Barat dari 3.075 km menjadi 4.600 km.
Ditambahkannya, pada TA 2011sekitar 300 km jalan yang rusak ditargetkan menjadi kondisi mantap. Usulan dana telah disampaikan sudah lakukan persiapan. dengan demikian, 11 ruas jalan yang tercantum dalam Inpres nomor 5 tahun 2007 dapat selesai pada 2014. Persiapan yang telah dilakukan antara lain berkonsolidasi, pemantapan desain, persiapan dokumen lelang dan diharapkan nanti mendekati satuan dua sekitar akhir Oktober sudah melakukan pengumuman untuk pra lelang. (humas bina marga).
Pusat Komunikasi Publik
210910